Inilah Keseruan Pelatihan Marimas Ecobricks 2018

No comments
Marimas
Pic by Farida Asadi.
Sabtu, tanggal 22 Desember 2018. Saya berkesempatan mengikuti pelatihan Marimas Ecobricks di PT Marimas Putera Kencana Semarang. Sejak tahun 2018 ini, PT Marimas Putera Kencana rutin mengadakan pelatihan Marimas Ecobricks setiap satu bulan sekali sejak bulan Januari 2018 – Desember 2018.

Buntut Sapi Rica Rica, Menu Kuliner Nusantara diKHAS Hotel Semarang

No comments


Sabtu (20/10/2018), media dan blogger di kota Semarang diajak untuk menghadiri Press Release Buntut Sapi Rica-Rica dan Opera Cake di Pesonna Hotel Semarang. Beberapa media dan blogger yang hadir disambut dengan baik oleh Mbak Inka (Twinika Sativa F.) selaku public relations executive Pesonna Hotel Semarang.

Acara launching menu ini diselenggarakan di kafe Pesonna yang terletak di lantai 1 Pesonna Hotel Semarang. Acara launching menu ini diadakan di area outdoor kafe Pesonna tepatnya di area poolside.

Sebelum acara launching menu terbaru di Pesonna Hotel Semarang ini dimulai, media dan blogger yang hadir dipersilahkan untuk sarapan pagi terlebih dahulu di kafe Pesonna ini. Dan saya pun memilih menu nasi goreng, bihun, cake coklat, jus jambu dan susu segar.

Setelah menyantap menu sarapan pagi, saya pun melihat ada yang unik dan ada yang ingin ditonjolkan dari kafe Pesonna ini yaitu adanya gambar candi gedong songo di area kafe Pesonna yang membuat kita para pengunjung akan terus mengingat wisata sejarah yang ada di Semarang.

Pada bulan Oktober 2018 ini, Pesonna Hotel Semarang meluncurkan beberapa menu baru yang merupakan food and beverage promo of three months bulan Oktober 2018 - bulan Desember 2018. Dan kali ini Pesonna Hotel mengangkat masakan khas Jawa berupa olahan buntut sapi.

Mbak Inka (Twinika Sativa F.) selaku public relations executive Pesonna Hotel Semarang mengatakan, menu buntut sapi yang merupakan makanan khas Jawa dipadukan dengan bumbu pedas Rica Rica masakan khas Manado yang menggoyang lidah. Ini merupakan menu fusion kedua dari executive chef setelah sebelumnya sukses menyajikan Spagheti Rendang.

Yang menarik adalah biasanya buntut sapi identik dengan masakan sop atau buntut bakar namun di Pesonna Hotel Semarang ini buntut sapi dimasak Rica Rica kemudian disajikan dengan nasi putih, sayur bayam, dan juga emping.

Pedasnya Buntut Sapi Rica Rica ini disesuaikan dengan lidah orang Jawa. Dan setelah saya mencoba dan mencicipi Buntut Sapi Rica Rica ini memang rasanya pedas dan pedasnya pas sehingga bisa menghangatkan tubuh dan menambah selera makan.

Apalagi dilengkapi dengan nasi putih dan sayur bayam sehingga bisa memenuhi kebutuhan tubuh kita akan karbohidrat dari nasi putih, protein hewani dari buntut Sapi serta zat besi dan serat dari sayur bayam. Buntut Sapi Rica Rica ini dibanderol dengan harga Rp.60.000,-net/porsi.

Selain menu Buntut Sapi Rica Rica, adapula menu lainnya sebagai hidangan penutup yaitu Opera Cake. Opera Cake ini adalah kue berlapis-lapis yang terdiri dari almond sponge cake, buttercream, dan chocolate glaze. Setelah saya mencoba dan mencicipi Opera Cake ini rasanya memang manis dan lembut. Rasa kopi dan cokelatnya pun sangat terasa saat saya mencicipi Opera Cake ini.

Selain teksturnya yang lembut dan rasanya manis, Opera Cake ini juga tampilannya menarik dan unik serta Instagramable untuk difoto dan dipajang di Instagram deh pokoknya. Untuk menu Opera Cake ini dibanderol dengan harga Rp.35.000,-net/porsi.

Menu Buntut Sapi Rica Rica dan menu Opera Cake merupakan menu makanan favorit keluarga yang enak disantap saat sarapan pagi, saat makan siang keluarga atau sore hari selepas berenang di area swimming pool Pesonna Hotel Semarang.

Selain kedua menu tersebut adapula menu lainnya yang termasuk dalam kategori beverage yaitu Tropical Squash. Tropical Squash adalah perpaduan jus buah Nanas dan buah Jeruk segar yang dituangkan ke dalam gelas sehingga membentuk layer.

Kemudian ditambahkan sirup leci, sirup cocopandan, soda water dan ice cube dengan diberi toping nata de coco sebagai pelengkap. Setelah saya mencoba dan mencicipi Tropical Squash memang rasanya segar dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman ditenggorokan. Rasanya tidak terlalu manis tapi rasanya agak sedikit asam dan memang segar.

Sensasi segar dan dingin dari Tropical Squash ini bisa menjadi penawar menu Buntut Sapi Rica Rica yang cenderung pedas dan berlemak. Bisa juga sebagai teman menikmati Opera Cake yang legit dan manis. Tropical Squash ini dibanderol dengan harga Rp.25.000,-net/gelas.

Jika kalian penasaran dan ingin menikmati ketiga menu tersebut maka kalian bisa datang langsung ke Pesonna Hotel Semarang di Jalan Depok No. 33 Kembangsari, Semarang. Untuk informasi dan reservasi bisa menghubungi 024-86570840.

Citra Dream Hotel Semarang, Hotel dengan Konsep Warna Biru di Dekat UDINUS Semarang

No comments
Panin Sekuritas Semarang
Bijak Berinvestasi dan Bijak Berbudaya Bersama Panin Sekuritas Semarang. Pic by Farida Asadi.
 
 
Pengalaman Mengikuti Talkshow Bijak Berinvestasi dan Bijak Berbudaya Bersama Panin Sekuritas Semarang
 
Sabtu (15/09/2018), saya menghadiri acara Bijak Berinvestasi dan Bijak Berbudaya Bersama Panin Sekuritas Semarang di Citra Dream Hotel Semarang. Apakah sobat sudah tahu letak Citra Dream Hotel Semarang? Citra Dream Hotel Semarang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 187, Semarang.

Seperti biasa, kalau ke Semarang saya lebih suka naik Bus Trans Semarang karena harga tiketnya murah untuk jarak dekat ataupun jarak jauh. Setelah turun dari bus Trans Semarang di halte Imam Bonjol. Maka saya langsung bergegas menuju ke Citra Dream Hotel. Karena jarak Citra Dream Hotel dekat dengan halte Imam Bonjol, maka langsung saja saya jalan kaki menuju Citra Dream Hotel setelah turun di Halte Imam Bonjol.

Setelah memasuki Citra Dream Hotel, maka saya menuju ke lantai 1 tempat terselenggaranya acara ini. Setelah menemukan ruangan untuk acara ini. Saya mengisi daftar hadir terlebih dahulu. Oh, iya, sampai lupa. Saya datang ke acara ini bersama rekan blogger saya yaitu Mbak Sri Untari. Karena mengusung tema budaya, maka dress code untuk acara ini adalah Batik. Saya, Mbak Untari, dan Aito (Anaknya Mbak Untari) kompak memakai batik.

Acara ini dibuka oleh salah satu perwakilan dari Komunitas Diajeng Semarang yang sekaligus menjadi MC di acara ini. Sebelum acara ini dimulai, kami para peserta yang hadir berasal dari berbagai komunitas di Semarang. Setiap komunitas memperkenalkan komunitasnya di acara ini. Seperti Mbak Untari yang memperkenalkan Komunitas Blogger Gandjel Rel Semarang di acara ini.

Lalu apakah sobat sudah tahu Komunitas Blogger Gandjel Rel Semarang? Komunitas Blogger Gandjel Rel Semarang adalah komunitas blogger perempuan kota Semarang dan sekitarnya. Jadi, semua anggota dari Komunitas Blogger Gandjel Rel adalah perempuan, baik yang sudah menikah ataupun yang belum menikah, baik yang masih kuliah ataupun yang sudah bekerja.

Selanjutnya adalah sesi tentang ilmu perencanaan keuangan yang diisi oleh Bapak Denny Wijaya selaku Vice Branch Manager Panin Sekuritas Semarang. Bapak Denny memberikan pertanyaan kepada peserta yang hadir dan pertanyaannya yaitu siapakah bendahara keuangan? Pria atau wanita? Dari semua peserta kebanyakan menjawab kalau wanita adalah bendahara keuangan untuk yang sudah berkeluarga dan berumah tangga.

Tapi, kalau menurut saya siapapun bisa menjadi bendahara keuangan jika sudah hidup berumah tangga. Tergantung kesepakatan dan tergantung pribadi masing-masing. Nyatanya ada kok seorang pria yang bisa menjadi bendahara keuangan dalam rumah tangga. Contohnya saja Almarhum Bapak saya yang dulunya menjadi bendahara keuangan rumah tangga karena Bapak saya lebih bisa mengatur keuangan rumah tangga dibandingkan dengan ibu saya.

Bapak Denny juga menyampaikan seputar gaya hidup saat ini seperti traveling. Traveling boleh sesekali dan beberapa kali tapi ingat juga setiap kali traveling pasti akan ada pengeluaran uang. Maka dari itu kita harus pintar mengatur keuangan agar traveling tidak menjadi beban. Intinya adalah kita boleh traveling asal jangan lupa untuk mengatur pengeluaran uang yang dipakai untuk traveling.

Susunan acara selanjutnya adalah mini fashion Batik yang diisi oleh Komunitas Diajeng Semarang. Para model berlenggak lenggok membentangkan kain Batik dan itu membuat saya makin jatuh cinta dengan Batik. Pasti sobat juga mencintai Batik kan?

Setelah acara mini fashion show Batik selesai, maka selanjutnya adalah pembagian doorprize dari Reksa Dana untuk 10 orang. Kemudian acara ini ditutup dengan makan siang bersama. Terimakasih banyak saya ucapkan untuk Panin Sekuritas Semarang yang sudah menyelenggarakan acara yang bermanfaat ini. Saya makin banyak tahu tentang dunia keuangan dan juga mengenal investasi.

Klub Merby, Wisata Budaya dan Wisata Edukasi di Kota Semarang

No comments


Halo, Teman Jajan!

Klub Merby, setelah mendengarnya saya langsung berfikir kalau Klub Merby adalah toko buku. Namun, setelah saya datang berkunjung ke Klub Merby, ternyata Klub Merby bukan hanya toko buku.  Namun, di Klub Merby inilah saya banyak belajar, terutama mengenai banyak hal tentang kebudayaan Indonesia.

Kadeso Desa Wisata Lerep, Wujud Syukur dan Bahagia Warga Desa di Lereng Gunung Ungaran

No comments


Desa Wisata Lerep adalah desa yang terletak di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Yang unik dari Desa Wisata Lerep adalah letaknya yang lumayan dekat dengan alun-alun Ungaran dan juga dekat dengan Gunung Ungaran.
 
Udara sejuk menambah nilai plus bagi Desa Wisata Lerep. Apalagi dengan adanya berbagai macam destinasi wisata di Desa Wisata Lerep seperti Watu Gunung yang merupakan destinasi wisata yang populer dan sudah diketahui oleh banyak orang.

Sejak tahun 1973, Desa Wisata Lerep rutin mengadakan Kadeso. Lalu apa itu Kadeso? Kadeso adalah singkatan dari sedekah wong deso (sedekah orang desa). Tradisi Kadeso di Desa Wisata Lerep ini tetap diselenggarakan hingga sampai saat ini.

Tradisi Kadeso di Desa Wisata Lerep ini merupakan tradisi dimana hasil panen dari Desa Wisata Lerep dikumpulkan menjadi satu lalu dibentuk menjadi gunungan kemudian diarak keliling desa. Setelah itu gunungan yang berisi sayur, buah, dan nasi tumpeng akan dimakan secara bersamaan setelah selesai diarak keliling desa.

Kadeso Desa Wisata Lerep merupakan bentuk syukur dari warga Desa Wisata Lerep atas segala hasil panen yang melimpah, rejeki yang melimpah, dan atas segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Semua orang yang ada di Desa Wisata Lerep harus bahagia dan bersuka ria dalam Kadeso Desa Wisata Lerep. Semua warga tidak boleh sedih karena Kadeso Desa Wisata Lerep adalah pesta bagi semua warga Desa Wisata Lerep dan semua yang hadir di Kadeso Desa Wisata Lerep.

Kadeso Desa Wisata Lerep diselenggarakan satu tahun sekali setiap hari Rabu Kliwon setelah panen. Seiring berkembangnya zaman, karena saat ini di Desa Wisata Lerep para warganya tidak hanya berprofesi sebagai petani maka Kadeso Desa Wisata Lerep tidak lagi diselenggarakan setelah panen.

Sehingga Kadeso Desa Wisata Lerep diselenggarakan pada hari Rabu Kliwon Bulan Agustus sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, jika di bulan Agustus tidak ada hari Rabu Kliwon, maka Kadeso Desa Wisata Lerep akan diselenggarakan pada hari Rabu Kliwon di bulan Juli. Ada beberapa hal yang unik dari Kadeso Desa Wisata Lerep. Berikut ini adalah 5 hal unik dari Kadeso Desa Wisata Lerep yaitu

1. Kadeso Desa Wisata Lerep Diselenggarakan Selama 4 Hari

Di tahun 2018,  Kadeso Desa Wisata Lerep diselenggarakan selama 4 hari berturut-turut tepatnya tanggal 5 Agustus 2018 - 8 Agustus 2018. Pada hari Minggu, 5 Agustus 2018, pukul 19.30 WIB, diselenggarakan pementasan drum black dan rebana.

Sedangkan hari Senin, tanggal 6 Agustus 2018, pada pukul 19.30 WIB diselenggarakan pementasan sendra tari, geguritan bocah dan calung angklung. Berikutnya adalah pada hari Selasa, tanggal 7 Agustus 2018 pukul 20.00 WIB diselenggarakan pementasan Seni Karawitan.

Dan puncak acara dari Kadeso Desa Wisata Lerep adalah pada hari Rabu, tanggal 8 Agustus 2018. Pada puncak acara Kadeso Desa Wisata Lerep inilah mulai digelar berbagai macam acara, dari acara Kirab Budaya, Gepuk Bumbung, Kenduren Wilujengan hingga Pagelaran Wayang Kulit mulai pukul 08.00 WIB sampai dini hari (menjelang pagi).

2. Tradisi Kirab Budaya Desa Wisata Lerep

Tradisi Kirab Budaya Desa Wisata Lerep adalah pawai berkeliling Desa Wisata Lerep yang diikuti oleh semua warga Desa Wisata Lerep mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Semuanya ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Hal yang unik dari Tradisi Kirab Budaya Desa Wisata Lerep adalah semua warga membawa makanan dan hasil bumi Desa Wisata Lerep. Ada buah-buahan, sayuran, hingga nasi tumpeng dan lauk pauknya. Hal yang tak kalah menarik adalah para peserta Kirab Budaya Desa Wisata Lerep sangat kompak dalam keikutsertaan mengikuti Kirab Budaya ini dengan memakai kebaya, batik dan lurik.

Yang patut diacungi jempol adalah semua warga Desa Wisata Lerep ikut serta dalam mengikuti Kirab Budaya ini. Lalu apa alasan warga Desa Wisata Lerep sangat kompak dalam segala hal tentang Desa Wisata Lerep terutama saat pawai Kirab Budaya ini?

Bapak Sumaryadi selaku Kepala Desa Wisata Lerep mengatakan, alasan utama warga Desa Wisata Lerep kompak dalam segala hal adalah karena semua warga Desa Wisata Lerep mempunyai filosofi "Guyup Rukun Cancut Tali Wandha Sak Yet Sak Eko Kapti Mbangun Deso".

Artinya adalah guyub dan rukun dalam mengencangkan tali persatuan untuk membangun desa. Satu ide, satu pikiran, dan satu tujuan untuk maju bersama membangun desa mulai dari perangkat desa dan seluruh warga Desa Wisata Lerep.

Yang tak kalah menarik adalah piala penghargaan bagi Desa Wisata Lerep yang patut dibanggakan. Seperti Juara 1 Desa Ternak Se-Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013, Juara Umum Desa Wisata Se-Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017, dan Juara 2 ProduK UMKM di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Piala Penghargaan tersebut juga diarak keliling desa dalam memeriahkan Kirab Budaya Desa Wisata Lerep. Ada juga kesenian yang ditampilkan di acara Kirab Budaya Desa Wisata Lerep seperti Drum Band TK Lestari, Kesenian Drum Black, Rebana, hingga Kesenian Kuda Lumping.

3. Tradisi Gepuk Bumbung

"Gepuk" artinya memecah, memukul. Sedangkan "Bumbung" artinya Bambu. Jadi dapat disimpulkan Gepuk Bumbung adalah memecah bambu. Tradisi Gepuk Bumbung adalah tradisi menabung bagi warga Desa Wisata Lerep. Setiap warga Desa Wisata Lerep yang mempunyai uang sisa dari belanja berupa uang receh maka uangnya dimasukkan ke dalam bambu.

Setiap rumah di Desa Wisata Lerep mempunyai 1 Bumbung yang akan diisi uang untuk ditabung dan Bumbung tersebut diberi nama dan alamat lengkap sehingga saat acara Gepuk Bumbung tidak akan keliru dengan Bumbung milik warga yang lain.

Nah, sebagai warga negara yang sadar pajak, maka saat memasukkan uang ke dalam bambu maka dimasukkan juga SPPTPBB. Bambu yang berisi uang dan SPPTPBB tersebut akan dipecah saat acara Kadeso Desa Wisata Lerep. Bambu tadi akan dipecah dengan palu kemudian uangnya dihitung oleh panitia dan disaksikan oleh yang mempunyai Bumbung.

Kemudian uang tersebut digunakan untuk membayar pajak PBB. Apabila sudah membayar pajak dan uangnya masih sisa maka uang tersebut akan dibagikan kepada anak cucu untuk digunakan membeli jajanan saat pagelaran wayang kulit di Desa Wisata Lerep digelar. Hal ini bertujuan supaya para pelaku UMKM di Desa Wisata Lerep bisa memperoleh keuntungan karena sudah berjualan pada momen Kadeso Desa Wisata Lerep.

Sebenarnya tradisi Gepuk Bumbung sudah ada sejak dulu namun hilang. Maka sejak tahun 2017 acara Tradisi Gepuk Bumbung ini kembali diadakan. Namun, saat itu masih tahap percobaan dan sosialisasi saja sehingga belum begitu meriah. Jika tahun 2018 ini acara tradisi Gepuk Bumbung sudah meriah maka tahun depan akan lebih meriah lagi.

4. Tradisi Kenduren Wilujengan

Kenduren Wilujengan berasal dari kata "Kenduri" dan "Wilujeng". "Kenduri" artinya pesta. Dan "Wilujeng" artinya selamat datang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kenduren Wilujengan adalah pesta selamat datang untuk semua yang hadir di Kadeso Desa Wisata Lerep.

Setelah acara Kirab Budaya dan Gepuk Bumbung, acara selanjutnya adalah Kenduren Wilujengan. Semua warga Desa Wisata Lerep berkumpul untuk menyantap makanan dan hasil bumi yang tadi sudah diarak keliling desa saat pawai Kirab Budaya Desa Wisata Lerep. Sebelum menyantap makanan maka para warga harus berdoa terlebih dahulu.

Ada berbagai macam jenis makanan yang siap disantap seperti nasi tumpeng, ayam goreng, ikan asin, telur, jagung, dan berbagai macam buah-buahan. Semua warga Desa Wisata Lerep menyantap makanan di acara Kenduren Wilujengan ini.

Dan bagi warga Desa Wisata Lerep yang tidak bisa hadir maka makanan akan diantar ke rumah. Semua orang yang hadir wajib menyantap segala macam hidangan yang ada di tradisi Kenduren Wilujengan ini termasuk para tamu yang diundang dalam acara Kenduren Wilujengan.

5. Pagelaran Wayang Kulit

Setiap kali acara Kadeso Desa Wisata Lerep diadakan maka harus wajib ada Pagelaran Wayang Kulit. Kenapa demikian? Sebab, melalui Pagelaran Wayang Kulit inilah sebagai salah satu media dakwah dan media berkumpul. Pagelaran Wayang memiliki nasihat dan pitutur luhur dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga Pagelaran Wayang Kulit pasti ada dalam Kadeso Desa Wisata Lerep.

Yang menarik dari Pagelaran Wayang Kulit Desa Wisata Lerep di tahun 2018 ini adalah karena Pagelaran Wayang Kulit tidak hanya digelar pada malam hari saja. Namun digelar pada sore hari hingga malam hari menjelang pagi.

Para warga pun sangat antusias sekali saat menonton Pagelaran Wayang Kulit ini. Para warga Desa Wisata Lerep sangat senang karena saat Pagelaran Wayang Kulit di malam hari turut hadir Bapak Ganjar Pranowo yang merupakan Gubernur Provinsi Jawa Tengah di era tahun 2018.

Menarik sekali kan? Itulah 5 hal unik dari Kadeso Desa Wisata Lerep. Jika kalian tertarik ingin datang ke Desa Wisata Lerep langsung saja ke Desa Wisata Lerep dan kalian juga bisa mengunjungi destinasi wisata Desa Wisata Lerep seperti Watu Gunung.

One Day Trip with Traveling Yuk Community Semarang, Eksplor Kebun Teh Medini dan Curug Lawe Secepit Kendal

No comments

Sebagai warga Kendal yang selama 21 tahun hidup dan tinggal di Kabupaten Kendal rasanya saya belum mengenal lebih dekat potensi alam dan tempat wisata di Kabupaten Kendal terutama di dataran tingginya.

Workshop and Soft Opening Batik Jayakarta Semarang

No comments

Halo, Teman Jalan!

Kain apa yang paling kalian sukai sobat? Kalau saya sih ya tentu saja kain batik. Sejak masih orok alias ketika saya masih bayi, setiap harinya saya memakai kain batik kala itu.

Healthy Sharing plus Bread Tasting with Semarang Runners and Basilia

No comments

Halo, Teman Jalan!

Minggu (22/04/2018), saya berkesempatan mengikuti healthy sharing dan bread tasting bersama Semarang Runners dan Basilia atas undangan founder Titik Tengah Partnership yaitu Mbak Nia Nurdiansyah. Awalnya saya enggan ikut karena sepertinya terlalu pagi kalau saya harus sampai ke Semarang pukul 06.00 WIB karena jarak kota Kendal - Semarang kurang lebih 1 jam.

Hero Coffee, Kafe Unik dan Estetik di Tengah Kota Lama Semarang

No comments

Halo, Teman Jalan!

Kota Semarang, apa yang ada dibenak sobat apabila mendengar Kota Semarang? Selain terkenal dengan kulinernya yaitu Lunpia. Kota Semarang juga memiliki tempat wisata bersejarah yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Kota Lama Semarang.

Nuna Rida Happy Factory Tour with PT Victoria Care Indonesia di Kawasan Industri Candi Semarang

No comments

Halo, Teman Jalan!

Happy factory tour? Ah, masa sih iya ada happy factory tour. Factory tour ya biasanya cuma itu-itu saja. Kecuali factory tour ke pabrik makanan dan minuman itu pasti kayaknya asik. Tapi, sampai saat ini saya belum pernah factory tour ke pabrik makanan atau minuman. Semoga saja sebentar lagi saya bisa ikut factory tour ke pabrik makanan atau minuman.

Dompet Koin dari Sampah,

No comments

Halo, Teman Jalan!

Pernah nggak sih sobat membayangkan kalau lama kelamaan dan semakin lama sampah makin menumpuk saja setiap hari. Lalu kalau sudah begitu pasti kita akan berusaha bagaimana agar sampah tersebut bisa dikelola dengan baik dan tentunya memberikan manfaat.

Perpustakaan Unsyiah, Sumber Inspirasi dan Motivasi untuk Menambah Wawasan Ilmu Pengetahuan

No comments

Hai sobat, dalam benak sobat apa saja sih alasan sobat untuk pergi ke perpustakaan? Tentu saja untuk membaca dan meminjam buku. Tapi, di kota saya masih minim sekali minat baca bagi para anak-anak dan remaja. Padahal, dengan membaca kita bisa mendapatkan banyak ilmu.

Ketika saya bekerja, saya jarang sekali membaca buku. Pernah waktu itu ada rekan kerja yang masih satu pabrik dan kalau di bus jemputan dia selalu membaca buku. Mulai waktu itu, saya jadi teringat hobi saya yang suka membaca buku cerita.

Semenjak hari itu, saya berfikir dan berangan-berangan. Andai saja kalau ada perpustakaan yang lengkap bukunya, nyaman tempatnya, kekinian, up to date dan tentunya buka saat malam hari dan saat weekend tiba. Berhubung saya aktif di sosial media untuk berjualan online maka akhirnya saya cari info di dunia maya tentang perpustakaan yang menjadi angan-angan dan impian saya. Tak disangka akhirnya saya menemukan perpustakaan Unsyiah. Perpustakaan Unsyiah cocok sekali dengan perpustakaan yang saya cari dan perpustakaan impian yang ingin saya kunjungi.

UPT. Perpustakaan Unsyiah didirikan pada tahun 1970. Perpustakaan Unsyiah beralamat di Jalan T.Nyak Arief Kampus Unsyiah, Darussalam Banda Aceh. Hingga sampai saat ini, perpustakaan Unsyiah telah mengalami perkembangan yang pesat. Perpustakaan Unsyiah memiliki struktur organisasi yang baik dan tertata rapi. Hal ini membuat saya kagum karena biasanya struktur organisasi perpustakaan belum terstruktur dengan rapi.

Perpustakaan Unsyiah memiliki berbagai macam koleksi buku. Namun tak hanya buku saja ada juga koleksi lainnya seperti jurnal, laporan akhir, skripsi, tesis, disertasi, majalah, buku referensi, laporan penelitian, CD-ROM dan dokumentasi.

Koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan Unsyiah Perpustakaan Unsyiah berjumlah 75.114 judul atau 136.925 eksemplar. Istimewa sekali kan? Ada banyak koleksi buku sehingga para mahasiswa dan mahasiswi Unsyiah tidak akan kesulitan untuk mencari buku yang dicari karena perpustakaan Unsyiah memiliki berbagai macam koleksi.

Yang menurut saya istimewa dari perpustakaan Unsyiah adalah perpustakaan Unsyiah buka saat sore hari, malam hari dan saat weekend tiba. Menurut saya hal tersebut sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang bisa kapan saja untuk membaca dan meminjam buku di perpustakaan Unsyiah tanpa kendala waktu. Selain itu, hal tersebut juga merupakan hal positif agar para mahasiswa dan mahasiswi Unsyiah bisa menghabiskan waktu liburan dan saat malam minggu tiba dengan membaca buku agar menambah ilmu.

Hal positif dong tentunya karena para mahasiswa dan mahasiswi Unsyiah bisa terhindar dari kegiatan yang tidak bermanfaat. Nah, kalau berkunjung ke perpustakaan Unsyiah pastinya para mahasiswa dan mahasiswi Unsyiah bisa menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat.

Jika perpustakaan umumnya memiliki tempat yang tidak nyaman dan tercium bau kaos kaki dari para pengunjungnya. Kadang hal sepele seperti itu bisa menyebabkan seseorang enggan untuk berkunjung ke perpustakaan.

Namun, jika kalian berkunjung ke perpustakaan Unsyiah maka kalian akan menemukan perpustakaan dengan suasana dan nuansa yang berbeda. Perpustakaan Unsyiah dilengkapi dengan kedai kopi sehingga kalian tidak akan bosan, jenuh dan kehausan saat ke perpustakaan Unsyiah.

Saat ke perpustakaan Unsyiah kalian bisa membaca dan meminjam buku serta bisa menikmati minuman kopi. Sensasinya beda kan? Baca buku, nambah ilmu dan bisa juga menikmati asiknya ngopi bersama teman-teman.

Pada tahun 2017, perpustakaan Unsyiah menyelenggarakan acara yang seru dan bertabur hadiah. Perpustakaan Unsyiah kembali menggelar acara tersebut yaitu Unsyiah Library Fiesta 2018. Ada banyak rangkaian acara dan lomba yang digelar seperti pemilihan duta baca Unsyiah, shelving contest (kontes menata buku dengan rapi dan sesuai aturan), lomba fotografi, lomba vlog, lomba blog, lomba mendongeng, lomba membaca cepat (speedreading), lomba resensi buku, lomba musikalisasi puisi, accoustic competition dan Expo Unsyiah Library Fiesta. Kalian suka ikut lomba agar mendapat inspirasi, motivasi dan hadiah? Jangan lupa untuk mengikuti serunya serangkaian acara Unsyiah Library Fiesta 2018.

Sembari berjualan online, saya juga menyebarkan semangat membaca kepada rekan-rekan saya. Hasilnya, para teman-teman sering juga meminjam novel-novel yang saya punya. Saya senang ketika ada teman yang hobinya sama dengan saya. Walaupun bacaan favorit saya adalah novel fiksi, tapi banyak juga ilmu yang saya dapatkan.

Selain menebarkan semangat membaca kepada rekan-rekan saya. Saya juga menebarkan semangat membaca melalui blog yaitu dengan cara membuat review buku dan novel yang saya baca. Banyak para pembaca blog saya yang suka karena dapat info terbaru mengenai novel karya penulis Indonesia mulai dari kelebihan dan kekurangannya.

Para penulis yang novelnya saya review di blog juga seringkali mengucapkan terimakasih kepada saya karena sudah mereview novel-novel karya mereka. Hingga sampai saat ini sudah ada 20 review novel yang ada di blog saya. Saya menulis review buku dan novel karya penulis Indonesia. Kenapa demikian? Karena saya ingin para penulis Indonesia menjadi penulis yang karyanya dikenal dan diminati oleh seluruh warga Indonesia.

Jika mengingat perpustakaan Unsyiah, saya selalu saja ingin menebarkan semangat membaca kepada siapa saja terutama orang-orang di sekitar saya. Contohnya, saya sering memberi kado berupa buku untuk teman saya yang menikah atau berulang tahun.

Awalnya saya takut apabila kado berupa buku tersebut kurang disukai. Namun, saya tidak akan pernah akan tahu kalau saya tidak mencoba. Saya merasa senang ketika adik sepupu saya juga merasa senang ketika saya memberikan hadiah ulang tahun berupa buku.

Saya juga mendapat inspirasi dan motivasi dari perpustakaan Unsyiah yaitu untuk terus semangat membaca buku dan menebarkan semangat membaca kepada siapa saja. Saya punya impian untuk mendirikan taman bacaan di rumah saya. Berhubung belum ada modalnya, jadinya taman bacaan impian belum bisa terealisasikan. Semoga beberapa tahun ke depan, taman bacaan impian bisa saya wujudkan.

Itulah sedikit cerita saya ketika mendapatkan inspirasi dan motivasi dari perpustakaan Unsyiah yaitu untuk menimba ilmu, menjadi book reviewer, menjadi pembaca buku yang selalu haus ilmu, menjadi penyebar semangat membaca kepada siapa saja. Dan semoga impian saya untuk mendirikan taman bacaan bisa segera terealisasikan. Bagaimana dengan cerita kalian sobat?